Rabu, 03 Maret 2010

secret behind low cost airlines ticket

Tidak Selalu Murah
Meski ber-tagline murah, harga tiket ini tidak selalu semurah yang Anda harapkan. Bahkan ada kalanya Anda dibuat kaget dengan harga yang cukup tinggi. Nyaris tidak beda jauh dengan maskapai umum. Terutama jika Anda melakukan pemesanan hanya beberapa hari dari waktu keberangkatan. Semakin lama jarak waktu pemesanan, semakin murah harga yang Anda dapat. Jika Anda berniat melakukan liburan panjang, terutama ke luar negeri, harus rajin-rajin membuka internet dan memeriksa promo yang dilakukan maskapai murah.
Di bulan Februari,
Air Asia biasanya memberikan 1 juta tiket gratis. Anda hanya perlu membayar pajak penerbangannya saja. Begitu juga dengan Tiger Airways yang memberikan promo sejenis di bulan yang sama. Anda bisa berjalan-jalan ke Singapura, Thailand, Vietnam dan Australia dengan harga terjangkau. Di bulan tertentu seperti valentine, festival keagamaan, hari kemerdekaan biasanya ada promo. Atau jika maskapai yang bersangkutan membuka rute perjaanan baru, Anda bisa mendapatkan harga murah. Intinya, kalau mau murah, Anda dituntut untuk lebih rajin memeriksa dan membandingkan harga satu maskapai dengan lainnya.

YOUR BAG MUST FLY WITH YOU
Harga penerbangan yang murah biasanya tidak termasuk bagasi pesawat. Jadi pastikan bawaan Anda juga terbang bersama Anda . Pesan bagasi saat anda melakukan pemesanan online. Jika Anda tipe orang yang suka belanja oleh-oleh di setiap tempat yang Anda datangi, jangan hanya memesan bagasi 15-20 kg saja. Ada baiknya Anda memesan bagasi 30 kg. Harga extra baggage biasanya cukup menguras kantong.
Terutama untuk penerbangan internasional, seorang teman harus membayar harus membayar lebih dari 150 dollar Amerika karena kelebihan berat barang yang dibawanya. Alhasil, bukannya murah, tapi justru malah mahal. Beberapa penerbangan murah di Amerika juga menerapkan ketentuan yang hampir sama. Harga tiket tidak termasuk bagasi untuk koper dan tas pakaian Anda.

FREQUENT FLYERS AND MILEAGES COUNTING
Sekarang ini, setiap maskapai penerbangan menerapkan program frequent flyer yang digandeng dengan partner lain. Di Indonesia, maskapai penerbangan memilih kartu kredit sebagai rekanan. Setiap Anda terbang, ada poin yang ditambahkan pada kartu frequent flyer. Bahkan jika belanja keperluan sehari-hari, poin yang Anda dapatkan bisa ditukar dengan mileage. Jadi Anda mendapatkan kesempatan menukar mileage dengan tiket gratis ke lokasi impian. Dengan kartu kredit, Anda juga bisa mendapatkan diskon tambahan saat membeli tiket secara .online.

PAJAK TAMBAHAN
Jangan girang dulu ketika Anda melihat harga tiket Jakarta-Singapore hanya 90 ribu rupiah. Atau harga tiket Jakarta-Bangkok hanya 20 dollar AS. Harga yang Anda lihat biasanya baru harga dasar belum ditambah pajak bahan bakar atau fuel tax.
Setelah ditambah pajak, harga tidak lagi sensasional. Biasanya setelah ditambah pajak, harganya masih tergolong murah, tapi ada kalanya harganya jadi sama dengan penerbangan komersial lainnya. Kalau sudah begini, Anda harus berpikir ulang untuk membeli tiketnya.

NO FOOD AND BEVERAGE ON BOARD
Harga tiket penerbangan bisa murah karena pihak maskapai memotong biaya tambahan termasuk untuk penyediaan makanan dan minuman bagi penumpang. Jadi, jika Anda memutuskan naik pesawat murah, harus membeli makanan dan minuman di atas pesawat.
Harga minuman biasanya 3-5 kali lipat dari harga biasa. Makanan berkisar antara Rp. 15.000 – Rp. 35.000. Jangan coba-coba membawa makanan sendiri kalau tidak ingin ditegur secara keras oleh pramugari

SIAP-SIAP DELAY
Namanya juga murah, telat-telat sedikit sih sudah umum, tidak perlu ngomel-ngomel apalagi mengamuk. Tidak selamanya penerbangan Anda di delay. Tapi ada baiknya Anda siap-siap jika pesawat Anda delay.

BEKAL SELIMUT
Penerbangan murah bisa lebih murah lagi jika Anda mengambil penerbangan malam. Sayangnya, penerbangan murah tidak menyediakan selimut buat Anda melawan dingin. Pastikan Anda membawa jaket tebal untuk membuat penerbangan Anda nyaman.
SUMBER : URBAN STYLE MAGAZINE

*kasus low cost airlines ticket ni happening banget jadi kasusnya strategic management... dulu pas jaman aku masih kuliah.. hikss... aku merindukan saat2 presentasi*


Selasa, 02 Maret 2010

maaf

last nite... aku say apologized to him..

ya iyalah... secara aku bersalah.... jadi aku minta maaf..
mmm.. ga tau si dia mo maafin apa engga, tapi setidaknya aku dah minta maaf.

sebeeel!! aku ga mau ngulang2 hal2 yang ga rasional lagi ah!! sebel sama diriku ini. huufff...


i realize how badly it hurts him.



*dian is stupid*


presenter tv

host2 tv indonesia.. terutama acara2 musik gitu suka garing.. apalagi acara musik yang di RCTI kalo pagi itu.. yang presenternya 3 orang..

apa siiiihh...

mereka ga lucu en jayuz.

take him out

iiiiiiihhh... suka sebel banget ngliat tingkah orang2 yang ga laku di acara "take him out indonesia"

males aja...

seperti memperjualbelikan cinta...

padahal.. acara kaya gini bener2 ga ada nilai education nya... yang ada adalah nilai2 pembodohan...

udah gitu.. acaranya tuh menghibur banget,,, yang ada malahan sebel karena lamaaaa... banget dan ga mutu.

huuuuffff......

Senin, 01 Maret 2010

[still] people i miss the most

dear friends.. so long.. spot in the corner of meteor cafe.. green tea *watery* latte was waiting us to stay and laugh together..
mayumi to hitomi wa... hayaku aitai!!!!!
dila...
ayah, abang, mak.. miss u sooo...... (>.<)


people i miss the most




kesalahan-kesalahan dalam marketing....

1. Mengharapkan Pelanggan Datang Sendiri
Pemikiran salah yang seringkali dimiliki oleh pemasar adalah dengan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas, maka pelanggan akan datang dengan sendirinya. Hal ini tidak akan terjadi, kecuali jika brand Anda memang sudah terkenal dan punya pelanggan yang memang sudah lama loyal. Meskipun toko Anda terletak di lokasi yang strategis, tampilan toko menarik, punya produk berkualitas dan layanan yang spektakuler, namun pelanggan tidak akan datang selama Anda tidak melakukan pemasaran.

Produk-produk baru selalu membanjiri pasar, menghadirkan banyak pilihan kepada konsumen. Jika Anda tidak melakukan pemasaran, maka awareness konsumen terhadap produk Anda akan semakin pudar dimakan waktu, kalah dengan awareness terhadap produk pesaing. Ciptakan value proposition unik bagi target pasar Anda.

2. Tidak Punya Target Pasar Spesifik
Kesalahan kedua yakni Anda meyakini bahwa produk dan jasa Anda cocok untuk semua orang. Sehingga, dalam aktivitas pemasaran Anda tidak menyasar ke target pasar tertentu. Sesungguhnya, perusahaan tidak menyasar target pasar tertentu karena takut kehilangan segmen pasar yang potensial. Namun, akibatnya justru pasar malah tidak menangkap value dari produk/layanan tertentu baginya.

Meskipun Anda berusaha untuk menjaring banyak segmen pasar, namun fokuslah pada target pasar utama Anda. Siapkan value proposition unik bagi tiap segmen pasar yang potensial, sehingga mereka juga melihat bahwa produk Anda juga memberikan value.

3. Meniru Pemasaran Pesaing
Kesalahan ketiga yakni pemasar seringkali terjebak untuk mengikuti strategi pemasaran pesaing. Pesaing melancarkan strategi pemasaran, yang kemudian sukses besar, sehingga pemasar tergoda untuk melakukan hal yang sama. Padahal, mungkin pesaing Anda lebih besar, sehingga jika Anda bersaing langsung dengannya, maka peluang Anda menang kecil.

Jangan mengikuti strategi pemasaran sukses dari pesaing begitu saja. Misalnya pesaing mengajak untuk perang harga, biarkan saja. Sebaiknya Anda lebih berfokus pada value, bukan hanya harga. Berikan value terbaik untuk konsumen, dengan menyediakan kebutuhan dan keinginan mereka yang belum terpenuhi. Lakukan diferensiasi, dan berikan alas an-alasan bagi pelanggan untuk memilih produk Anda dibandingkan pesaing.

4. Riset dan Pengujian yang Kurang
Kesalahan keempat adalah riset dan pengujian yang tidak memadai sebelum dilakukannya aktivitas pemasaran. Pemasaran sudah dilaksanakan, namun ternyata hasil tidak sesuai dengan ekspektasi. Sebelum menjalankan aktivitas pemasaran, sebelumnya harus dilakukan riset serta pengujian. Caritahu apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Lakukan due diligence terlebih dahulu sebelum Anda mengambil keputusan terkait dengan pemasaran, baik itu harga, penawaran, kemasan, promo, dan lainnya. Dapatkan feedback dari para pelanggan Anda sebelumnya.

5. Menganggap Pemasaran Sebagai Beban
Kesalahan yang juga fatal adalah perusahaan seringkali memandang pemasaran sebagai beban, bukannya investasi. Akibatnya, perusahaan tidak mengalokasikan sumber daya yang cukup ke bidang pemasaran. Pemasaran tidak menjadi bagian penting dari strategi bisnis. Sehingga, akibatnya uang yang masuk ke perusahaan juga kurang.

Sementara itu, pemasaran berbeda, karena justru menarik uang masuk ke perusahaan, tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran. Oleh karena itu, sudah seharusnya perusahaan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk pemasaran, sehingga aktivitas pemasaran dapat dilakukan dengan optimal dan memberi kontribusi pendapatan kepada perusahaan.

6. Tidak Tahu Acquisition Cost Pelanggan
Kesalahan yang juga sering terjadi adalah manajemen tidak mengetahui betul berapa biaya untuk mengakuisisi seorang pelanggan. Sehingga, tidak ada pula statistic yang mengukur customer lifetime value. Padahal, informasi ini penting untuk mengambil keputusan pemasaran. Dengan mengetahui biaya akuisisi pelanggan dan customer lifetime value, maka Anda akan tahu seberapa banyak Anda harus berinvestasi di pemasaran.

Seringkali perusahaan berinvestasi lebih besar dibandingkan dengan customer lifetime value, sehingga mengakibatkan kondisi finansial memburuk. Jadi, sebelum melakukan aktivitas pemasaran, ketahui terlebih dulu customer lifetime value dari pelanggan.

7. Hanya Fokus Pada AkuisisI Pelanggan, Bukan Mempertahankan
Anda harus memahami bahwa bisnis Anda bisa berjalan baik saat ini sebagian berasal dari pelanggan lama, dan sebagian kecil dari pelanggan baru. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemasar hanya berfokus untuk mengakuisisi pelanggan baru, dan melupakan pelanggan lama. Hubungan yang sudah terjalin dengan pelanggan lama tidak dibina dengan baik, sebaliknya malah mengejar pelanggan baru. Pelanggan lama hilang, sementara biaya akuisisi pelanggan baru lebih tinggi, akibatnya tentu kurang baik secara finansial.

source: kaskus